.jpg)
Pukul 05.30 pagi hari kami sudah perjalanan menuju Eco Klurak. Meski wekeend ekspekstasi bakal padat pengunjung, ah masa bodo yang penting berangkat healing tipis-tipis. Selama perjalanan hawa dingin menusuk sampai ke sendi tulang. Ditambah lagi view matahari terbit tanpa terhalang bangunan, hanya hamparan sawah yang terlihat masyaAllah cakep.
Berbekal google maps alhamdulillah sampai di Eco Klurak Pacet sebelum jam 7 pagi. Loket tiket diluar pun belum buka, tapi tetap dilayani di loket didalamnya. Harga tiket pengunjung Rp. 7.000 dan parkir motor Rp. 4000 dibayar diawal.
.jpg)
Fyi Eco Klurak adalah lokasi bumi perkemahan untuk camping, glamping, dan outbound. Tujuan kami adalah menimati view hutan pinus dan berendam di sungai.
Beruntungnya kami sampai lokasi sangat pagi jadi masih sepi pengunjung. Karena tadi berangkat belum sarapan, jadi kami keluar gerbang utama mencari sarapan di warung bertuliskan sego lodeh Rp. 7000. Yakin banget kantin didalam masih belum siap makanannya karena kami terlalu pagi datangnya. Tertarik dong! yang jual lagi sarapan juga hehe. pas makanan sudah sampai diantar di meja makan, lauknya kok banyak ya? Tempe, tahu, ikan asin, dadar telur, nggak yakin sih ini 7000. Eh beneran pas bayar kutanya berapa bu? 10.000. buat daerah wisata harga makanan cukup murah.
Fun factnya adalah kalau kamu sudah masuk ke dalam Eco Klurak harus siap susah sinyal. Karena memang lokasinya berada dalam jantung gunung dikelilingi hutan. Jangan khawatir buat yang nge-camp disediakan wifi. Beruntungnya tadi setelah bayar tiket, lalu keluar gerbang untuk beli sarapan alhamdulillah dapat sinyal.
Eco Klurak itu luas banget pemirsa. Berikut peta lokasinya. Biar kalian tidak shock mendadak. Anggap saja sedang latihan naik turun gunung sebelum mendaki beneran ee.
Pemandangan pertama saat kamu sampai adalah tenda-tenda perkemahan di tiap cluster. Wih cluster! Bukan perumahan loh ya! Tapi di alam bebas wkwk. Lanjut menyusuri jalan menuju ke bawah untuk menemui aliran sungai. Aliran sungai jadi wisata tujuan di Eco Klurak Pacet. Sepanjang jalan menuju aliran sungai yang berada dibawah pemadangan tenda, glamping, omah gubuk menarik perhatian. Semoga suatu saat nanti berkesempatan camping disini.
Gemericik aliran sungai jadi penenang sekaligus penetralisir pendengaran kami. Maklum kesibukan tiap hari adalah bising kendaraan bermotor dan teriakan anak-anak sekolah. Kali ini refreshing sejenak sekaligus mentadaburi ciptaan Allah yang tiada habisnya. Tujuan kami berdua memang mencelupkan kaki di aliran sungai langsung dari gunung. Jarang-jarang di kota menemukan spot seperti disini.
Tetap safety ya kalau ingin berendam di aliran sungai, banyak bebatuan besar yang siap menangkap kamu kalau terpleset. Perbanyak sholawat dan doa di tempat yang baru disinggahi, kita tidak pernah tahu ada kejadian apa sebelumnya. Apalagi Eco Klurak adalah Hutan Pinus tempat tinggal makhluk astral.
Aliran sungai juga aman untuk anak-anak tapi tetap harus didampingi orangtua. Juga disediakan kolam renang khusus dan berbayar Rp. 7.000 lebih aman.
Tempat recomended untuk camping! Padahal sebelumnya aku orang paling anti camping. Anggapanku camping itu susah air, sulit solat. Tapi setelah datang ke Eco Klurak semua pandangan buruk itu berubah. Kamar mandi banyak tersedia ditiap cluster, kran air juga disediakan, musholla. Fix nanti aku bakal racuin teman-teman biar mau camping di Eco Klurak.
Seperti kebisaan kami berdua sebelumnya kalau jajan pilih warung yang sepi. Itung-itung sambil melarisi dagangannya. ada beberapa warung menjual aneka gorengan, air hangat, indomie, tapi kami tertarik posisi warung di bagian ujung barat, terlihat tidak ada pembeli yang singgah. Barulah setelah kami singgah menikmati hangatnya indomi goreng, beberapa pengunjung tertarik untuk datang ke warung tersebut.
Satu lagi yang bikin aku terperangah musholla di bumi perkemahan tidak meyediakan kipas angin. Lah gimana hawanya sudah dingin pol. Dijamin tidak berkeringat kalau berjamaah di musholla bumi perkemahan. Ada beberapa musholla disediakan, dari musholla bangunan tembok beneran sampai musholl dari kayu.
.jpg)
Kata review netizen di tiktok kamar mandi terbatas sampai mengantri panjang. Kemarin aku buktikan sendiri tidak ada antrian panjang di kamar mandi, justru kamar mandi tersedia banyak. Mungkin pihak mereka sudah melakukan pembenahan dari segi fasilitas. Lokasi tersebut adalah bumi perkemahan, ada lebih dari 100 tenda berdiri, bisa dibayangkan bila kamar mandi disana tidak tercukupi.
Apakah worth it untuk didatangi kembali? Worth it banget lah, syukur nge campa dua hari dua malam disana. Jalur menuju kesana aman? aman, ada sedikit tanjankan tapi tidak terlalu curam juga. Jalan menuju lokasi suda dibeton.
Posting Komentar
Posting Komentar