[recent]

Recent Post

3/recentposts

Mengintip Kegiatan FKK (Forum Komunikasi Kepala) TPQ Kec. Candi

16 komentar

Alhamdulillah ahad tangal 10 Desember aku besama rekan seperjuangan Bu Im mengikuti kegitan FKK untuk kali pertamanya. sehari sebelumnya dikirim udangan fisik ke TPQ Nurul Huda. di undangan tertera perihal Arisan, sudah membayangkan bakal kegiatan seperti apa di lokasi?. berhubung ini kali pertama mengikuti perkumpulan Forum Komunikasi Kepala tingkat Kecamatan Candi harus hadir  tepat memenuhi kondangan. 

acara dimulai pukul 09.00 pagi setelah semua peserta alias para kepala berkumpul. dibuka dengan tadarus bersama kemudian masing-masing bergilir membaca ayat alquran. kemudia acara dibuka dengan sambutan dari ketua pembina FKK tingkat Candi Bapak H. Muhammad Ajid El Haq. 

sebelum menghadiri ini aku mencari info terlebih dulu hal apa yang akan dibahas saat perkumpulan FKK. aku mendengar kalo yang dibahasa perkara perizinan dan keuangan. aku sebagai lembaga yang masig bergabung minder dong, semua orang bahas insentif bulan aku hanya bisa mendengarkan saja. tapi kembali lagi niat aku menghadiri forum ini untuk menggali informasi demi kemajuanTPQ Nurul Huda. 

alhamdulillah TPQ Nurul Huda sudah terbit ijobnya. selanjutnya sesegera mungkin mengurus EMIS yang disediakan melalui website. dari pengisian EMIS inilah para guru di TPQ bisa mendapatkan insentif yang alhamdulillah bisa sebgai tambahan uang belanja bulanan nantinya.

Dilanjut acara inti penjelasan materi pola pengajaran di TPQ oleh Bapak Muhammad Dr. H Awi Effendi, M.Ag. 

TPQ di Sidoarjo sudah banyak tergerus karena sistem pendidikan 5 hari kerja. anak kelas 1 dan 2 pulangnya jam 1 siang, anak kelas 3-6 pulangnya jam 4 sore. anak pulang sekolah sudah capek, untuk berangkat ke TPQ sore. kemarin viral salah satu sd swasta di sidoarjo ada tidur siang bagi anak-anak karena sistem sekolahnya full day. nah gimana keberlanjutan TPQ sore?. 

kata Dr. H Awi Effendi, M.Ag. ini bukanlah hambatan melainkan tantaangan bagi pengajar di TPQ. ngaji TPQ sore dimulai jam 3,4 pulang sekitara jam 5 sore. 

Problem yang sering terjadi di TPQ diantaranya

anak datang terlambat datang ngaji. bisa karena baru pulang sekolah, itu alhamdulillah mau berangkat ada yang tidak berangkat karena capek. belum lagi ada kegiatan di sekolah misal pramuka atau esktrakurikuler. 

ada anggapan percuma mengantarkn anak ke TPQ karena disana juga ujung-ujungnya main sama teman-temannya.  mending panggil guru ngaji ke rumah adi sekolahkan full day saja. kembalil ke pilihan orangtua dan kemuan si anak. nyaman ngaji ke TPQ atau privat di rumah. tapi perlu digaris bawahi mengaji dengan banyak teman lebih mengasah segi motorik dan menta anak

sebagai guru TPQ pasti mendapati anak-anak yang suka bikin onar, sering berantem, sering menangis. sebagai guru harus mampu menganalisi dan memberikan treatmet solusi untuk anak-anak tersebut. misalnya dalam satu kelas ada beberapa jilid, ngajinya tidak bisa klasika, solusinya selesa mengaji satu kelompoknya diberikan tugas menulis, kelopmpok satunya baru mengaji. hal itu utnuk mengantisipasi anak-anak berulah dengan teman sebayannya. 

manfaat menulis arab dari sisi kanan ke kiri berisifar holistik sehingga menumbuhkn sifat kreativitas pada anak. karena itu adalah cara mengekspresikan agar tidak lupa apa yang dipelajari. adaanak diajari sekarang lupa, diajari hari ini besok masih belum bisa. harapannya anak yang menulis mencontoh di buku jilidnya otomatis membaca bacaan tersebut secara tidak sadar. untuk membantu anak

Bagaimana Belajar Bisa Optimal?

- berikan senyuman iklas 

- tetap memberikan antusias, bisa berupa yel-yel atau game.

- menyenangkan dengan BCM (baca cerita menyanyi). di awal pembelajaran atau penutup guru bisa menyisipkan kisah para sahabt nabi yang patut dijadikan suri taudalan boleh lewat gerakan dengan bernyanyi

- kenali latar belakang siswa. tiap siswa punya orangtua berbeda dengan masalah keluarga yang berbeda. guru tidak diperkenankan mencari perbedaannya. karena hubungan ustad dan santri adalah hubungan ortu dengan anak.


tidak ada santri yang tidak bisa diddidik, yang ada guru yang tidak berhasil mendidik. membaca quote ini serasa jadi pecutan untuk diriku sendiri bilaman ada santri yang lama sekali naik jilidnya sampai tertinggal jauh dengan teman-temannya. apa dia yang tidak bisa atau aku sebagi gurunya tidak becus mengajari mengaji?. namun itu aku patahka sendiri anak yang belum bisa dengan tempo waktu lama itu bukan krena bodoh tapi meman proses menerima pemahaman berbeda-beda tidak bisa disamakan.

Kiat Mudah Mengejar Alquran

1. ciptakan kondisi mudah megajar al quran. bentuk rasa hormat antar ustadzah dan santri tetap dijaga.

  • bersihkan hati dengan menata niat
  • ciptakan suasana positif bagi guru 
  • tentukan hasil dan sasaran

2. proses belajar yang optimal. artinya ada target dari anak yang harus dicapai. dalam jangka 4 tahun bisa tuntas jilid 1 sampai jilid 6.

  • gunakan konser musik
  • gunakan semua gaya belajar, semua ragam kecerdasan dan semua panca indra
  • gunakan seluruh dunia sebagai ruang kelas
  • ekpresikan (guru memberi contoh dengan semangat) 
  • praktekka (ubah muri jadi murid)

3. tinjau ulang evaluasi dan rayakan

  • meninjau ulang hasil belajar 
  • mengevaluasi hasil belajar pada tengah dan akhir pembelajaran 
  • memberikan motivasi dengan meraayakan 

Kriteria pengajaran individual:

  1. bacaan langsung 
  2. santri membaca secara perorangan
  3. CBSA (Cara Belajar Santri Aktif)
  4. saat santri melakukan kesalahan cukup diperingatkan 
  5. komunikasi saat anak membacanya benar

7 Rancangan Tata Ruang Kelas:

  1. huruf U
  2. Meja Konversi 
  3. Lingkaran/Circle
  4. Ruang kerja  (sorogan)
  5. susunan chevron (tanda pangkat)
  6. Kelas tradisional 

materi yang disampaikan oleh Dr. Awi sangat bermanfaat sebagai bekal  mengajar. dalam forum FKK tidak ada batasan TPQ dengan metode apapun. lagipula pihak FKK tidak akan mempermasalahkan TPQ mau memakai metode siapa. secara umum

ada satu quote menarik yang diluncurkan saat forum. "acar tertera jam 7, baru dimulai jam 10 karena menunggu peserta lengkap. sama dengan memberikan hukuman bagi orang benar dan memberi penghargaan pada orang yang salah". 

yang terjadi saat FKK kemarin aku sendiri jam 7.30 sampai lokasi sesuai jam di udangan. sampai lokasi masih sepi, panita masih menyiapkan konsumsi peserta. aku jadi tamu pertama yang datan dan mendapat julukan "paling akas". lolo harusnya jam 07.30 acara sudah dimulai bukan acara baru dipersiapkan panita. 

secara tidak langsung pemateri menyindir kehadiran peserta banyak datang terlambat. pertemuan forum ini diadakan dua bulan lagi, akankah aku datang sesuai undangan atau iukut-ikutan datang telat seperti lainnya? 





lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

There is no other posts in this category.

16 komentar

  1. Bener kak.. Di Medan pun TPQ udah jarang banget.
    Dulu saya masih kecil, TPQ ada pagi sore. Jadi anak yang sekolah sore bisa TPQ di pagi. Yang sekolah pulang jam 2 bisa masuk TPQ jam 3.

    Kalo anak saya karena pulang sekolah jam setengah 3, mereka belajar quran gak di TPQ. Tapi rumah tahsin yang biasa buka di malam hari.

    BalasHapus
  2. Kalo di Minangkabau ada aktivitas semacam ini di surau-surau tapi sekarang sudah tidak banyak lagi. Di daerah-daerah masih ada tapi di perkotaan udah jarang kebanyakan sudah di ruang kelas

    BalasHapus
  3. Waah masya Allah. datang ke FKK ini jadi banyak belajar ya Mbak ... semoga ke depannya semakin baik dan semakin baik dalam menghadapi berbagai tantangan.

    BalasHapus
  4. Mengajar ternyata banyak tantangan dan perlu persiapan ya. Belum lagi menghadapi berbagai karakter anak. Ada yang terlambat datang. Ada yang kadung kelelahan karena kegiatan sekolahnya.

    BalasHapus
  5. Saya kok belum pernah tahu tentang FKK (Forum Komunikasi Kepala)? Apa karena RT/RW di lingkungan saya gak ada, ya...

    BalasHapus
  6. Menjadi guru TPQ ini merupakan tantangan yang cukup berat. Terutama harus banyak ikhlas, sabar, dan menjadi panutan yang baik untuk anak didik. Hal paling simpel seperti kedisiplinan. Kalau dalam cerita di atas bisa dimulai dengan datang tepat waktu.

    BalasHapus
  7. Kadang saya juga merasa kasihan sama anak. Pagi sampai siang sekolah. Istirahat solat malam berangkat lagi sekolah DTA, sampai Ashar. Lalu magrib sampai isya masih juga harus mengaji. Bagaimana tidak lelah ya..belum lagi tuntutan ortu yg anaknya harus begitu harus begini... Dll...

    BalasHapus
  8. Aku juga bagian ngurusin admin operator TPQ, yang selalu riweh kalau mau ngajukan BOP atau insentif. ?😅

    BalasHapus
  9. Iya, juga, ya, sekarang itu marak sekolah dasar Islam terpadu. Anak saya juga pulangnya jam 2 atau jam 3. Itu baru kelas 1. Karena di SDIT, sorenya memang tidak pergi ke sekolah agama. Jadi kepikiran juga gimana nasib TPQ² sekarang. Semoga saja mampu bersaing, ya, sehingga bagaimana pun kondisinya, TPQ tetap diminati.

    BalasHapus
  10. Wah dengan mengintip kegiatan FKK jadi tahu nih kendala-kendala yang terjadi, namun justru hal itu tidak menjadi langkah terhenti bagi penggerak TPQ, karena justru tertantang untuk menggunakan metode yang worth it dijalankan sesuai kebutuhan anak-anak saat ini.

    BalasHapus
  11. TPQ agak jarang di tempatku, ada sih tapi agak jauh tempatnya. Dulu waktu aku kecil malah lumayan banyak TPQ.
    Menjadi pengajar di TPQ bukanlah hal mudah, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Terutama harus banyak sabar ya mengajari anak-anak dengan berbagai macam karakter.

    BalasHapus
  12. "Tidak ada santri yang tidak bisa dididik, yang ada guru yang tidak berhasil mendidik."

    Saya salut lho, mbak bisa menjadikan quote ini sebagai pecutan untuk diri sendiri .. masya Allah ... karena tak sedikit juga yang "tersinggung". Semoga jadi ustadzah yang dicintai santri2nya ^_^

    BalasHapus
  13. Di masjid dekat rumah juga ada (sejenis) TPQ. Tapi gurunya gak atau kurang peduli sama akhlak santrinya. Fokus ke pelajaran saja.
    Miris saya. Kalau ada yang mengganggu siswa satu dengan siswa lain, dibiarin aja.
    Sehingga anak saya males-malesan pergi mengaji.
    Sekarang ke tpq yang lebih jauh dari rumah jadinya hiks

    BalasHapus
  14. Masya Allah. Dari sini saya bisa membaca tentang forum TPQ. Jadi kangen masa masak di TPQ

    BalasHapus
  15. TPQ bagi saya kecil bukan hanya tempat belajar ngaji dan juga kumpul bareng teman-teman. Tapi saya jadi tahu banyak hal tentang agama saya, dan benar-benar tertarik dengan sejarah yang ada di dalamnya. Kelihatan banget bedanya lho, anak yang dulunya TPQ sama yang tidak sama sekali, soal paham agamanya.

    BalasHapus
  16. Setuju bgt kak. Setiap orang punya waktu dan cara yang berbeda-beda dalam belajar. Terima kasih atas tips-tips belajar mengajinya. Semoga kita sebagai muslim/ah bisa benar-benar mencintai alqur'an.

    BalasHapus

Posting Komentar