[recent]

Recent Post

3/recentposts

Review Series 96 Jam: Citra Manusia Layaknya Hewan

Posting Komentar

96 jam

Pengen tahu skenario cerita zaman dahulu? Fix kalian harus nonton series 96 jam. Sekilas cerita ini menggambarkan kondisi zaman dahulu dimana penculikan anak terjadi untuk meminta tebusan uang kepada orangtua.

Sinopsis

Diceritakan anak SMA bernama Dinda bisa bersekolah di sekolah elit. Dinda, penerima beasiswa dan termasuk anak selalu berprestasi di sekolah tersebut. Suatu waktu sekolah meminta beberapa murid untuk menghadiri art festival di salah satu museum di Jakarta. Ruby, anak kepala yayasan punya perangai seenaknya sendiri dan tidak punya prestasi meminta namanya dimasukkan sebagai beberapa anak yang visit ke art festival.

Diam-diam dinda meracuni minuman ruby saat di kantin sekolah agar namanyanya ruby dicoret dan otomatis digantikan dinda. Di sisi lain komlotan penculik sudah menyiapkan strategi mensabotase bus sekolah. Naas menimpa dinda, harusnya target mereka adalah Ruby.

Keenam siwa termasuk dinda disekap di sebuah gudang tua sebagai tawanan. Ketua penculik menghubungi kepala sekolah meminta tebusan kepada setiap walimurid untuk menyiapkan masing-masing 2 milyar.

Akankah enam siswa yang menjadi tawanan penculik bisa bebas? Yuk kita simak

10 episode tayang di Vidio original

Menonton series tanpa mengomentari rasanya kurang. Hikmah apa yang bisa kita ambil dari seris 96 JAM pasti ada beberapa yang bisa dijadikan refleksi bagi penonton. Disaat penonton dibikin tegang setiap scene, saat kita tegok accoun instagram mereka malah post bts happy nya hmmm.

Series Indonesia tidak lepas dari adegan melawan orangtua dan power of kekuasaan

Adegan ruby anak kepala yayasan dengan sengaja menabrak ibu Dinda, justru maraha-marah dan tidak mau minta maaf. Saat dibawa dihadapan kepala sekolah, kepala sekolah tidak berkutik sekalipun karena mengerti resikonya bisa membela kebenaran, jabatannya akan dicopot. Dalam sekolah pemegang kekuasaan adalah anak kepala yayasan harus dimanjakan meskipun akhlaknya minus. Kepala sekolah dijadikan boneka.

Adegan seperti ini hampir ada disetiap series remaja indonesia, bukan tidak mungkin akan jadi panutan generasi muda kita.

Ketua geng tidak selalu setia

Kalian pasti ingat sosok Ramos, ketua dari penculikan anak-anak pengusaha kaya raya. Disini kita berbicara dia punya sahabat setia seperjuangan menjalani bisnis penculikan. Dalam satu waktu, sahabtnya sendiri berkhianat, Ramos tidak segan-segan melenyapkan dihadapan bala tentaranya.

Disaat markas Ramos diserang, para prajurit sudah banyak berguguran, setelalah orang kepercayaanya melakukan perlawanan terakhir justru Ramos menyelamatkan nyawanya sendiri tanpa menghiraukan anak buah yang setia padanya.

Manusia diperlakukan layaknya hewan

Enam siswa ditawan dalam keadaan tidak layak. Untuk mendapatkan makanan saja, antar teman harus diadu berkelahi. Karin, sangat benci pada Dinda, karena Dinda selalu jadi pusat perhatian bebera  teman laki-laki yang diincar karin. Oleh anak buah Ramos diperintah bertarung demi sesuap roti.

Emir, cleaning service di SMA diadu dengan Bintang. Keduanya punya rasa lebih pada dinda. Ujungnya juga untuk mendapatkan sesuap makanan. Anak buah Ramos melihat perkelahian dengan bersukacita. Inilah gambaran manusia hidup tanpa aturan dari Tuhan.

Lebih mengenaskan lagi, Bu Siska. Guru pendamping mereka di art festival harus ikutan tertawan bersama para siswa. Dia rela berkoban demi siswa perempuan lain, ditelanjangi Ramos hingga dibunuh. Pas seperti zaman dahulu perempuan setelah diambil keperawannya, selanjutnya dibunuh.

Enam siswa diculik selama 4 hari

96 jam = 4 hari tertahan dalam markas yang dikepung anggota Ramos. Polisi tidak mampu melakukan perlawanan, ah pas lah seperti kondisi negara ini. Bisal terjadi masalah terlalu banyak pertimbangan tidak segera bertindak. Justru yang bertindak menyerang markas Ramos adalah Ayah Yuza bersama kawan-kawannya.

Otak penculik itu cerdas

Kondisi sudah terkepung. Ramos, sebelumnya sudah menyiapakn rencana B untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Anak-anak selama 3 hari memakai seragam sekolah, masuk hari ke empat anak-anak diperintah memakai seragam seperti anak buah ramos.

Tujuannya agar saat penukaran anak-anak dengan uang tebusan orang lain tidak bisa melihat dengan jeli kecuali para penculik yang paham. Di episode 8 anak-anak berhasil kabur, semuanya berpencar dihutan mencari bala bantuan. Bertemu anggota kepolisian disangka bagian anggota Ramos.

Pengaruh buruk itu sangat berbahaya bila ditangan tidak tepat.

Bintang, menaruh hati pada bintang. Sebenarnya perangainya baik. Tapi saat dia tahu, orangtuanya ternyata tidak menginginkan dirinya bahkan tidak mau menebus dirinya, dianggapnya anak pungut. Mental bintang down. Ramos memanfaatkan kelabilan Bintang melawan teman-temannya sendiri. Ramos membaiat bintang menjadi anak buahnya.

Pikirannya jadi buntu, apa yang dianggapnya baik nyatanya menyakitkan. Harusnya bersaing sehat mendapatkan Dinda, justu menelanjangi Dinda dengan paksa. Selain itu, hanya karena omongan pedas dari Tomi, Bintang memukulinya habis-habisan sampai meninggal.

Uang tebusan sudah disiapkan para orangtua. Sesuai permintaan Ramos yang mengantarkan uang tebusan adalah kepala sekolah. Diluar dugaan, kepala sekolah membawa kabur uang tebusan. Apakah kepala sekolah berhasil menyerahkan uang tebusan kepada Ramos? Apakah anak-anak kembali dengan selamat atau justru akan ada korban selanjutnya?.

 

 

 

 

 

 

lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar