[recent]

Recent Post

3/recentposts

4 Perilaku Main Ponsel Bikin Orang Lain Naik Darah

1 komentar

Pernah merasa nggak sih, attitude orang-orang sekarang ini mulai tergerus oleh perubahan gaya hidup modern. Sebenarnya keadaan nggak salah, tapi orang yang menikmati kemudahan ini nggak menangkap ada sinyal negatif dari perilakunya. Sering sekali aku melihat nggak hanya melihat lebih tepatnya mengawasi orang. Seperti di postingan sebelumnya aktivitasku sebagai penjual dimana bertemu banyak orang dengan beragam karakter. 

Aku bersyukur banget sebagai anak penjual, aku bisa menjumpai beragam model manusia dalam masyakarat dan hal itu membuat diriku belajar cara beratitude. Bermain ponsel ini menyenangkan, nyaman banget malaha, nggak kerasa tiba-tiba udah tiga jam aja scrolling tiktok. Dan kalau sehari nngak pegang ponsel berasa dunia ini sepi banget. Fix kalian sama kayak aku.

Mungkin nggak sih dunia ini tanpa smrtphone dan internet? Mungkin tapi suatu saat nanti, kita bicara masa sekarang smartphone ini membuat hidup lebih berwarna, main games bisa, pesan makanan bisa, pesan tukang bersih-bersih bisa, beli barang bisa, cari kerja bisa. Apa sih yang nggak bisa diperbuat smartphone? Perfect ya. 

tapi hadirnya ponsel pintar tidak diimbangi dengan attitude yang pintar pula, nah inilah pemicu sikap individual semakin kuat, sampai mengantri di rumah sakit atau bank tidak ada yang salig bicara justru asyik berselancar di media sosial.

Aku perna punya pengalaman mengantri di Bank BRI, masih jam 7 pagi antrian sudah panjang. Seperti biasa antrian panjang sesuai urutan kedatangan. Berhubung aku gerah kubiarkan aja antrianku diserobot aku mau duduk di pinggir dulu, eh ada ibu tua menghampiri mengajak mengobrol. Kesimpulannya ibu tua tadi ternyata tinggal satu desa denganku, sayangnya aku tidak mengenalnya dan Allah mempertemukan di tempat jauh. MasyaAllah nikmatnya bincang santai tanpa pegang ponsel.

Dari beberapa kejadian yang pernah aku alami, aku mengerucutkan empat perilaku main ponsel bikin orang lain geregetan.

Jangan Main Ponsel Saat Transaksi Jual Beli

Kalau mau dihargai orang mulailah menghargai orang dengan baik. Kehidupan dunia semakin sibuk, ponsel menjadi benda melekat di tangan manusia, semua pekerjaan ada dalam ponsel, sehingga ponsel pun jadi indentitas dan privasi orang. Untuk pergi ke warung beli sachetan pun ponsel tak lupa dibawa dengan harapan siapa tahu atasan mendadak menghubungi. 

Tapi aku suka gemes menjuali anak-anak masih sekolah, beli di toko disela aku mengambilkan keperluan dirinya disitulah ponsel dimainkan seolah-olah dalam ponsel ada kegiatan lebih penting dibanding transaksi dengan penjual. Eh stop dulu main hadphone, kamu lagi ngomong sama orang lho. Tapi aku sadar itu bukan hak aku, kalau aku lontarkan kalimat itu bisa takut dia beli toko Ibu.

Ada lagi mas mas beli rokok datang terburu-buru, uang dikasihkan dulu, handphone ditangan main game diteruskan. Bagaimana reaksiku? Ya bisa kalian bayangkan sendiri lah. Uang kembalian diambil tanpa dicek dulu. Penjual sudah mengingatkan dihitung dulu mas kembaliannya, tapi dia langsung merebut uang, dan meninggalkan toko. Nah misal uang kembaliannya kurang ya, penjual tidak bisa memberikan akadnya sudah selesai di toko

Nah perasaanku terwakili tulisan tidak menerima pesanan saat main hp. Aku beri applause dalam hati haha. Waktu itu aku beli nasi campur di warung pelipur lapar. Warungnya nggak terlalu ramai, aku pembeli urutan kedua, nah tertempel di kaca tulisan itu. 

Aku bisa mengambil kesimpulan mungkin penjual sering  melayani pembeli pesan makanan sambil main handphone dan terjadi kekeliruan pesanan padahal udah terbungkus rapi. Karena itu makanan basah yang bila sudah dibungkus nggak mungkin diobrak-abrik lagi. Dan mungkin sudah terjadi berkali-kali, penjual pun capek memaafkan perilaku customer seperti ini. 

Lah iya cuma beli di warung aja mbok ya ponsel di taruh bentar, hargai komunikasi dengan orang lain. Proses jual beli loh nggak sampai dua jam di warung, berasa dunia mau berakhir kalau sedetik nggak ngecek ponsel. 

Jangan Main Handphone Saat Berhenti di Lampu Traffict Light

Waktu adalah uang sepertinya kalimat itu mewakili beberapa orang yang tidak mau kehilangan waktunya dalam bekerja. Lain hal saat berkendara hei plis tolong taruh lah ponsel itu, minimal di dalam tas bukan di bagasi depan motor. Fakta beredar perempuan lebih sering menaruh ponsel di jok depan motor, tujuannya apa? ya pas Traffic Light merah bisa balesin whatsapp si doi bentar. 

Berita kejahatan pencurian ponsel di jok depan sepeda motor kerap terjadi, sering korbannya adalah perempuan. Disebabkan lupa mengambil ponsel ketika sudah sampai lokasi tujuan. Nah loh kalau sudah gitu minta pertanggungjwaban siapa?.

Nggak perempuan aja kok, yang berkendara mobil juga sama, dikira sambil menunggu lampu hijau dimanfaatkan berselancar di whatsapp. Giliran di klakson kendaraan dibelakang marah-marah. 

Tolong jangan klakson-klakson kalau lampu barusan hijau

Bagi pengguna jalan taat berkendara, lampu hijau ya tancap gas, beda lagi kalau motornya berhenti di depannnya lampu traffitct light kan nggak kelihatnya lampunya haha.

Attitude ini terdengar sepele, tapi kalau dibiarkan pemandangan di lampu merah bukan lihat jalan raya malah main ponsel yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

Jangan Cuma Bersalaman, Tapi Cium Tangan Orang Lebih Tua

Budaya salim, cium tangan kepada orang tua termasuk budaya Indonesia yang masih lestari sampai sekarang. Apalagi di sekolah selalu digaungkan attitude ini, gunanya adalah bentuk menghormati orang lebih tua. Disclaimer sesama mahrom ya teman-teman. 

Apa jadinya anak SMA bertemu orang lebih tua, hanya bersalaman tanpa cium tangan saat berkunjung ke rumah temannya. Mencium tangan orang lebih tua adalah bentuk nyata perbedaan orangtua dan anak muda.

Jangan Seenaknya Mengambil Gambar Orang Lain

Pasan status di media sosial, kalau miliknya sendiri ya terserah dirinya. Yang miris itu mengmbil video orang terus dijadikan status tanpa meminta izin. Betapa sakitnya mereka tahu dirinya dalam kondisi tidak senonoh diunggah di media sosial. Berdalih supaya fyp, viral banyak yang like dan kometar.

Maaf kategori viral itu yang seperti apa sebenarnya? Apa mereka yang kekuarangan? Apa mereka yang jago joget depan kamera? Tiap manusia punya privasi hidup. Hadirnya kamera kecil mata-mata semakin memudahkan orang mengabadikan tapi itu bukan berarti segalanya jadi milik umum. 

Jangan Main Handphone Saat Makan

budaya foto dulu sebelum makan sudah( setelah makan main ponsel( sekarang makan sambil main ponsel( hebat ya manusia sekarang multitasking baik laki-laki atau perempuan. Kalau dulu budaya makan di meja makan sambil mengobrol hangat dengan keluarga membicarakan kejadian yang sudah mereka alami. Artinya saat makan itu benar-benar dinikmati, tanpa benda melekat di piring kecuali sendok dan garpu.

Aku sendiri sering menegur suami kalau makan sambil nonton youtube, karena bikin makan nggak selesai. Lebih asyik nonton video daripada menyelesaikan makan. Pemandangan ini pasti kalian temui di banyak tempat, dimana menikmati makanan tidak tuma’ninah justru disambi main ponsel. 

Fakta mengatakan makan sambil menonton tv ataupun video bisa bikin seseorang cenderung lebih gemuk, pasalnya dia akan terus nambah makanannya bila yang ditonton belum selesai.

Cobalah ponsel ditaruh sejenak, lepas dari segala medsos, 

Hanpdhone memang medekatkan yang jauh, jangan sampai yang dekat terasingkan. Jangan sampai lupa orang yang pertama menolong kalian suatu saat nanti adalah orang yang ada di sekitar, bukan orang yang selalu like dan komen di media sosial. 

lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

1 komentar

  1. aku paling ga suka kalau nemuin orang yang motoran tapi tangan kiri pegang hape.
    kadang aku lirik pas di lampu merah, ehh buka grup dia, dan cuman chat biasa aja. Sepenting itukah..padahal kan bisa nanti dibuka pas udah nyampe tempat mungkin, agak heran liatnya

    BalasHapus

Posting Komentar