Lebaran tinggal menghitung hari persiapan jauh-jauh hari menyambut hari raya kemenangan pastilah tidak biasa-biasa saja. Terlebih 10 hari terakhir di bulan ramadan umat muslim lebih mengencangkan ibadah, sujud diperlama, berlomba-lomba mengahatamkan alquran, tak lupa ikut memberi takjil orang berpuasa.
Menyambut hari lebaran biasanya ditandai iklan marjan udah tamat bukan bersambung. Tetangga kanan-kiri udah pada mudik, shaff salat tarawih tinggal 2 baris, keluar ke jalan raya besar sesaknya minta ampun.
Niatnya ke pasar beli jajan buat dimakan sendiri, yang ada malah sesak napas karena berjubel manusia borong makanan yah tanda-tanda ekonomi mulai stabil setelah pandemi. Sebenarnya makna hari raya Idulfitri apa sih?
Kalau aku lebih senang nggak usah ada idul fitri, mending bulan Ramadan aja terus sampai dua bulan berturut-turut. Trend lebaran kain tahun lebih merujuk pamer pansos daripada memaknai hari raya kemenangan pada dasarnya.
Perlu baju lebaran?
Kenapa bisa ada baju lebaran? Karena zaman dulu orang beli baju setahun sekali ya pas lebaran itu mampunya. Demi menghormati tamu yang datang berkunjung, maka dari itu dibelilah baju lebaran satu pasang. Sekarang orang nggak perlu nunggu lebaran tiap bulan abis gajian wajib chek out baju di shopee.
Apalagi circle teman sekarang baju dipakai 4 kali dikira baju nggak pernah ganti. Please kita punya mesin cuci gunanya mencuci baju kotor, udah bersih ya dipakai lagi besti. Dipakai berkali-kali baju nggak pernah ganti katanya.
Benar-benar menyedihkan hidup di pertemanan zaman sekarang, nggak bisa ngikutin gaya di kirain bajunya itu-itu melulu. Apalagi sekarang marak racun shopee di instagram, istilahnya mengajak kawula muda belanja trend baju yang lagi viral.
Aduh besti baju lebaran nggak harus baru! Baju lebaran nggak harus beli! Pakai baju yang jarang dipakai di lemari kamu kan boleh. Pasti ada kan baju yang sengaja dipakai saat momen tertentu dan ada baju dipakai sehari-hari. Atau coba mix and match baju satu dengan lainnya, bisa loh bikin style baju kamu terlihat baru lagi.
Sustainable pakaian, kalau bisa?
Kalau kalian follow instagram twini @valerie.twns dan @veronika.twns publik figur aktif mengkampanyekan aksi sosial di media sosialnya. Dalam postingannya dia menyarankan ketika liburan dia memlih tidak beli baju baru, lebih baik sewa baju di lokasi. Mungkin harganya akan mahal, dibandingkan harus beli baju untuk vacation sejenak.
Coba kita fikir benar nggak sih tipsnya? Kan mahal sayang uangnya, berbuat kebaikan demi kepentingan bersama terasa susah benar, banyak yang dikorbankan. Tapi kalau kita semua saling peduli terhadap lingkungan apapun harus kita lakukan.
Ada yang dirumah bajunya punya siklus: 1) baru beli sering dipakai hangout 2) mulai pudar dipakai di rumah buat belanja 3) mulai lusuh buat serbet atau lampin panci gosong 4) buat keset di pawon. Fix berarti kita samaan cinta lingkungan, biasanya yang melakukan seperti itu kaum Ibu-ibu.
Kembali lagi ke kasus baju lebaran, nggak usah pusing omongan orang karena nggak beli baju. Toh mereka bakal mengamati keseharian baju yang kita dipakai?. Asal baju yang kita kenakan masih pantas, bersih, rapi, wangi tentu tidak salahnya bukan?.
Posting Komentar
Posting Komentar