[recent]

Recent Post

3/recentposts

Umroh Pertama Bersama Suami Rasanya MasyaAllah Ingin Kembali Lagi

4 komentar

Bismillahirrohmanirrohim aku ingin sedikit share pengalaman pergi jauh ke luar negeri bersama suami. Alhamdulillah Allah mengirimkan liburan ke luar negeri pertama adalah mengunjungi Baitullah. Benar-benar hal yang tidak aku sangka seumur hidup. Umroh ini adalah hadiah pernikahan dari Ibu mertua yang dijanjikan sejak tahun 2021. Awalnya aku mengira hadiah umroh semata omongan belaka yang mungkin susah terwujud, tapi suami selalu berkeyakinan “kita bisa dek pergi ke tanah suci, disana kita minta semuanya”.

Hari, bulan, tahun terus berlalu. Aku yang masih tidak yakin berangkat umroh. Sedangkan suami dengan penuh tekad bakal bisa umroh. Aku menyarankan suami aja yang berangkat, aku nggak usah. Berkali-kali aku ucap. Suami tetap kekeh, dia mau berangkat asal dengan pasangannya.

Diam-diam tanpa sepengetahuan aku, Ibu mertua sudah membayarkan biaya umroh ke pihal travel di dekat rumah. Tiba-tiba diminta urus paspor, itupun aku masih mengira nggak bakal berangkat deh. Sampai pada waktunya kita berdua diminta datang untuk mengikuti manasik umroh.

Hari Ahad, 11 Februari 2024. Kita datang paling awal pukul 08.00 pagi. Aku mendapatkan lembaran rundown perjalanan umroh. Tanganku gemetar, kok rasanya tidak mungkin hamba ini berangkat ke tanah suci melihat ka’bah. Baru melihat rundownnya saja sudah membayangkan gimana rasanya bila sampai disana. Ada keajaiban apa saja di tanah harom.

Owh ternyata manasik umroh itu seperti briefing sebelum keberangkatan. Bayanganku manasik itu kita sebagai peserta diajari praktik thawaf yang ada replika ka’bah nya. Ah ternyata bukan, hanya khayalan aku saja. Aku adalah peserta yang plonga-plongo saat manasik. Ingin bertanya tapi nggak tahu mulai pertanyaan darimana. Dilihat dari raut wajah jamaah lain, semua sudah pernah menginjakkan ke tanah suci. Hanya kita berdua yang baru pertama, maka dari itu nggak berani banyak tanya.

Manasik umroh selesai pukul 11.30. kita berdua pulang sambil membopong 2 koper menggunakan sepeda motor.

Barang –barang Persiapan Umroh

Part ini yang aku sesalkan karena tidak bertanya saat manasik umroh. Mungkin karena minder dengan jamaah lain yang sudah pada bolak-balik ke tanah suci. Bahkan di wa grup tidak diinformasikan barang-barang penting yang perlu dibawa jamaah. Berbekal scrolling video tiktok aku menulis list keperluan barang selama umroh 13 hari.

Lebih jelasnya aku rangkum disini ya

Fyi untuk baju ihrom diletakkan di koper kecil. Karena koper kecil nantinya saat keberangkatan yang bakal kita bawa sendiri dari dalam pesawat sampai turun di bandara Jeddah. Jangan seperti aku baju ihrom malah diletakkan di koper bagasi. Sampai di bandara Jeddah semua sudah ganti pakaian ihrom, tinggal beberapa orang saja yang masih pakai seragam travel. Ganti baju ihrom saat selesai check in di hotel.

Pahami Alur Umroh

Please kalian yang baca artikel ini dan bakalan umroh, pahami betul-betul umroh itu seperti apa. Jangan seperti aku. Ketika di bandara ditanya sama petugasnya ini tujuan Makkah atau Madina? Aku plonga-plongo. Ternyata kelompok jamaah aku tujuannya ke Makkah. Sedangkan kloter jamaah lain yang masih satu travel menju Madinah.

Pukul 01.30 dini hari waktu saudi arabia rombongan kami menuju makkah menggunakan bus menempuh waktu 3 setengah jam. Baru saja duduk dalam bus, diberi makanan ayam wong solo. Ayam bakar khas di indonesia yang terkenal itu. MasyaAllah nikmatnya sampai bingung mau dimakan kapan, karena udah fight duduk 11 jam di pesawat haha.

Karena sudah mengambil miqot di bandara artinya kita sudah dikenakan larangan-larangan ihrom. Misalnya memakai wangi-wangian, memotong kuku dan mencabut bulu, menikah, membunuh binatang.

Aku baru menyadari kenapa saat melaksanakan ibadah umroh, rombongan tidak mendekati ka’bah? Karena saat memakai ihrom kita terkena larangan tidak boleh kena wangi-wangian. Sedangkan kiswah ka’bah itu harum sekali, jadi kalau kita menyentuh kiswah pasti terkena larangan dan harus bayar dam. Kalau ingin memegang, mencium ka’bah disarankan dengan mahromnya saat thawaf sunnah misalnya. inshaAllah lebih aman walau berdesak-desakan.

Selesai thawaf 7 putaran, menuju lembah safa dan marwah. Tahu kan pasti membayangkan akan seperti apa bukitnya!! Please tempatnya tidak panas, dingin banget kayak di dalam mall. Sudah tidak berbentuk bukit lagi, berplester marmer. Potongan bukit safa dan marwah disisakan sedikit untuk menunjukkan sejarah.

Tempat sa’i ada dua lantai. Lantai bawah bagi yang mampu berjalan kaki, dibagian tengah diperuntukkan orang yang tidak mampu berjalan bisa menyewa kursi roda dan didorongkan orang pula. Di lantai atas menggunakan skuter bagi yang sangat mampu membayar.

Selesai sa’i dilanjut tahallul (mengguting sedikit rambut) dilakukan ketua rombongan kami yakni abah  Nadhif. Tepat selesai rangkaian umroh masuk waktu shubuh. Kondisiku sudah batal, mencari tempat wudhu tidak memungkinkan, aku berwudhu menggunakan air dalam spray karena darurat.

Waktu ini lah kali pertama melaksanakan salat jenazah di masjidil haram. Pahala 100x masyaAllah.

Rukun umroh: 1) niat 2) thawaf 3) sa’i 4) tahallul 5) tertib

City Tour Makkah

Selama di Makkah ada beberapa tempat yang kami kunjungi diantaranya

 

Maktab: tempat kelahiran nabi muhammad. Lokasinya tepat di belakang masjidil harom, namun saat kita mendatangin lokasinya ditutup. Kabarnya akan segera dibongkar oleh pihak kerajaan tapi ada protes dari pihak Yaman akhirnya diurungkan. Didalam maktab itu juga terdapat perpustakaan.

Makam Ma’la:  sebuah pemakaman berada di utara masjidil haram di mekkah. Dikuburkan buyut , paman, kakek, istri dan keturunan Nabi Muhammad. Didalamnya ada makam Siti Khadijah, termasuk mbah Maimon Zubair.

Masjid Jin: disebut masjid Jin karena tempat pengakuan para jin menjadi muslim dihadapan muhammad. Masjid jin juga merupakan tempat pewahyuan surah Al Jin kepada muhammad sebagai Nabi dalam Islam. Sayangnya kita tidak diperbolehkan masuk ke dalam, hanya berdoa dari luar masjid.

Selesai city tour kami kembali ke hotel dengan menggunakan taksi arab. Satu mobil berisi 8 penumpang. Sebelum menumpanginya muthowif kita harus nego harga dulu. Satu orang dikenakan tarif 10 real.

Melaksanakan Umroh II

Hari Ahad, 25 Februari 2024 melaksanakan pekerjaan umroh dengan mengambil miqot di masjid Ji’ronah. Sebelum mengerjakan umroh kami diajak keliling melihat lokasi wukuf di padang arofah. Semoga kelak kita semua bisa menunaikan ibadah haji aminn. Membayangkan jamaah haji mendirikan tenda-tenda di arofah ditengah terik matahari membara masyaallah. Alhamdulillahnya tempatnya tidak setandus yang aku bayangkan. Beberapa tumbuh pepohonan, salah satunya pohon Soekarno namanya. Peninggalan dari bapak proklamator kita.

Di tempat wukuf inilah ada namanya Jabal Rahmah. Tempat bertemu Nabi Adam dan Ibunda Hawa setelah 100 tahun diturunkan dari langit ke bumi. Masyallah bukti cinta, setia Nabi Adam dan Hawa hingga menunggu waktu begitu lama. Jauh dari pengorbanan cinta anak muda sekarang meski dibelikan kopi starbuck hatinya sudah luluh.

Aku dan suami naik ke Jabal Rahmah. Namanya gunung batu dengan tanjakan bebatuan harus hati-hati. Alhamdulillah sampai diatas puncak, kita bisa memegang napak tilas Nabi Adam dan siti Hawa. Bahkan ada yang melaksanakan solat diatas Jabal Rahmah masyaAllah.

Puas berdoa diatas Jabal Rahmah, kita menuruni gunung bebatuan disamping kanan kiri banyak tulisan dan doa agar segera diberi jodoh, yang sudah berjodoh makin langgeng. Akupun tak ingin ketinggalan menuliskan namaku dan suami pada bebatuan itu sebagai bukti kita pernah datang ke sini.

Bagaimana kamar mandinya? Aww masyaAllah tidak bisa berkata-kata. Karena digunakan jamaah sedunia dipastikan tidak terjaga kebersihannya. Aku memilih menahan pipis. Sepanjang perjalanan kembali menuju parkir bus sudah dibangun beberapa toilet untuk jamaah wukuf nantinya. Namun belum musim haji jadi terbengkalai belum bisa digunakan.

Lanjut perjalanan menuju Masjid Ji’ronah. Karena diinfo oleh pembimbing di masjid Ji’ronah kamar mandinya sangat crowded jadi bus kami berhenti di kamar mandi pom bensin. Masih sama harus mengantri. Kamar mandi hanya tiga, keluarnya air pun amat kecil, benar-benar harus sabar.

Kembali ke bus, berdoa bersama, mengambil niat, diniatkan untuk siapa umroh ini. Aku pribadi meniatkan umroh II untuk nenek yang sudah meninggal. Sampai di masjid Ji’ronah langsung melaksanakan solat sunnah ihrom 2 rokaat. Kembali melanjutkan perjalanan menuju Makkah.  Rangkaian umroh II selesai sebelum masuk salat Ashar.

Melaksanakan Umroh Ke III

Ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan schedule. Ada yang maju ada yang sengaja dilewati. Tapi ya gpp kita jamaah harus manut sama pembimbing. Termasuk umroh ke III ini jadwalnya maju. Ambil miqot di masjid Tan’im atau dikenal masjid Aisyah. Umroh ke III  diniatkan untuk Kakek yang sudah meninggal.

Disebut Masjid Aisyah karena ketika Sayyidina Aisyah mengikuti haji wada’ saat kondisi haid. Rasulullah mengutus sahabatnya untuk mengurus miqot di Masjid Tan’im yang jaraknya 6 km dari masjidil harom.

Aku baru memahami wilayah hotel tempat kami bermukim masih disebut tanah harom. Oleh karena itu tidak boleh mengambil miqot di dalam hotel. Dan syarat umroh harus keluar dari tanah harom. Dan itu membutuhkan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit.

owh maka dari itu biaya umroh tidak cukup satu atau dua juta saja. Saat umroh pertama saja kita bisa ambil miqot di bandara. Umroh kedua dan ketiga perlu kendaraan untuk keluar dari tanah harom demi ambil niat. Masyaallah.

Satu hal lagi di dalam Masjidil Harom aku tidak menemukan kotal amal, kotak infaq. Tapi banyak sekali orang bersedekah secara langsung terutama kurma. Hampir setiap hari pemandangan orang sedekah kurma. Sedekah untuk petugas bersih-bersih masjid. Saran dari aku kalau ingin bersedekah ke petugas petugas kebersihan, petugas penata al quran, petugas air zam-zam, diam-diam jangan sampai ketahuan teman-temannya. Kalian bisa dikerumuni hampir 10 orang loh.

Pemandangan sepulang salat berjaamah apalagi selepas salat subuh banyak penjual pinggir jalan. Menjajakan sajadah, tasbih, jubah arab, coklat, souvenir. Penjualnya mengerti uang rupiah. Cara menawarkannya “50 rupiah Jokowi, 100 ribu  Jokowi”. Karena memang jamaah terbanyak adalah orang Indonesia. Dan orang Indonesia terkenal royal dalam membeli dalam arti suka belanja.

Ada keunikan lagi, lagi pilih-pilih baju sudah dipegang, penjualnya keburu pergi karena didatangi polisi. Kasihan ya gimana mereka juga perlu uang bertahan hidup. Prefer lebih senang belanja pada penjual pinggir jalan dibanding di toko-toko. Jadi selesai jamaah pasti nggak lupa sama tentengan belanjaan.

Aku coba beli makanan khas Indonesia yang dijual di pinggir jalan, hanya ada selepas salat subuh. Ada jual bakwan, nasi goreng, nasi kuning. Aku tertarik dong ingin makan risol, aku beli harga 10 real ya setara  Rp. 45.000. ah tidak sesuai ekspektasi wkwkw. Risol yang kita kenal isiannya ayam suwir kaya rempah, lah yang dijual isinya mihun astagfirullahal adzim. Kapok nggak coba beli lagi deh.

Di Makkah itu tempatnya berjihad melawan rasa malas beribadah. Beda sekali dengan di Indonesia. Dengar adzan paling hanya suara aja tidak dihiraukan. Tapi di Masjidil Haram, benar-benar yang ditunggu adalah adzan. Satu jam sebelum waktu salat harus sudah berangkat agar dapat shaff depan Ka’bah. Baru selesai menunaikan salat kembali ke hotel, istirahat sebentar sudah masuk waktu salat. masyaAllah nikmatnya ibadah disana.

Selasa, 27 Februari kami melaksanakan Thawaf Wada’. Thawaf paling menyakitkan bagi jamaah umroh. Karena setelah Thawaf ini, tidka boleh masuk kawasan Masjidil Haram. Karena wada’ artinya pamit. Rasa haru, sedih, menangis tidak rela akan meninggalkan kota Makkah.

Lanjut part 2 ya

 

lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

4 komentar

  1. Masya Allah... Alhamdulillah bisa beribadah ke Baitullah ya bareng suami. Impianku juga sama mbak, semoga Allah SWT kelak mengundang kami juga untuk beribadah ke Baitullah aamiin

    BalasHapus
  2. MasyaAllah mertua spek ibu peri ini mah. Meskipun berapa kali nolak ya mb, tapi kalau rezeki mah pasti keturutan. Makasih sudah memberikan gambaran untuk umroh. Semoga saya sekeluarga juga bisa disegerakan untuk kesana.

    BalasHapus
  3. Masya Allah mbak senang sekali bisa merasakan umroh bersama pasangan. Semoga aku juga bisa seperti ini. Bener-bener harus diperhatikan tentang umroh dan segala kesiapannya ya mbak, biar nggak bingung dan manfaatkanlah bertanya jika tidak tahu, biar nggak bingung pas di sana, hehe.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah, senang banget ya mbak bisa ke tanah suci bareng suami. Tentunya akan menjadi pengalaman yang sangat berkesan sekali. Oya mbak, benar sekali mbak sebelum umroh memang seharusnya kebutuhan itu dilist biar nanti kita tidak kebingungan pas disana soalnya kita sudah persiapkan semuanya

    BalasHapus

Posting Komentar