[recent]

Recent Post

3/recentposts

Upaya April Mendukung Pemerintah Indonesia Green Economy

Posting Komentar

 

Green Economy adalah wujud cita-cita pemerintah Indonesia untuk mendukung ekonomi berkelanjutan. Untuk memuluskan program Green Economy ini dibutuhkan effort besar tidak hanya sebatas keinginan melainkan dapat diwujudkan kenyataan di masa depan.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan suatu kebijakan melalaui rendah karbon, selain itu pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi efek gas rumah kaca sebasar 29% pada tahun 2030.

Tak hanya itu dalam UU nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja yang menyempurnakan undang-udang lintas sektor, terkhusus unutk sektor kehutanan dan lingkungan hidup.

Perlu diketahui Green Economy ini tidak cukup dengan konstribusi satu pihak saja, melainkan dibutuhkan dukungan dari pihak lain untuk mewujudkan Green Economy sejati di negeri ini. Diantara yang mendukung program pemerintah adalah APRIL Group degan program yang juga telah mereka canangkan.

Namun sebelum berlanjut mengetahui program APRIL dalam upayanya menjaga keseimbangan alam, kita bahas dulu tentang APRIL

Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) adalah anggota dari RGE Group yang didirikan Sukanto Tanoto pada tahun 1973. Sebagai salah satu pelopor perusahaan yang betanggungjwaba, Grup APRIL dan anak perusahannya menerapkan prinsip 5C yang masyarakat (community), negara (cuntry) iklim (climate), negara  (country), pelanggan (customer). Tanggungjawab perusahaan diaplikasikan dalam operasional dan manajemen Group APRIL untuk memajukan lingkungan dan mengembangkan masyarakat.

Merupakan produsen terkemuka serat terbarukan dan produk berbasi bio yang emgelola hutan tannaman industri dan menjalankan kegiatan manufaktur di provinsi Riau Sumatera Indonesia. perusahaan ini adalah grup bisnis yang berada di bawah Royal Golden Eagle, sebuah perusahaan sumber daya global berkator pusat di Singapura.

Bila di Indonesia kantor perwakilan APRIL di Jakarta, mengoperasikan pabrik pulp dan kertas yang terintegrasi di pangkalan Kerinci, kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Produk APRIL termasuk merek kertas unggulan adalah PaperOne, dipasarkan dan dijual di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

Menyadari pentingnya pengembangan masyarakat sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang berkelanjutan, Group APRIL meluncurkan serangkaian inisiatif pembangunan ekonomi untuk membantu pengusaha lokal berskala kecil.

Grup Asia Pacific Resources International Limited adalah salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar, dengan teknologi terkini dan terefisien di dunia. Mereka membuat produk yang digunakan setiap harinya dalam bentuk kemasan benda cair, kertas untuk mencetak dan menulsi, tisu, tas belanja, kemasan makanan, majalah dan buku.

Bisnis yang dijalankan APRIL dibangun berdasarkan kebijakan pengelolaah Hutan Berkelanjutan (Suistanable Management Policy). Kegiatan operasionalnya meliputi pabrik pulp dan perkebunan hutan tanaman dengan teknologi paling mutakhir berlokasi di provinsi Riau, Sumatera, Indonesia.

Pada tahun 2002, Grup APRIL menerapkan sistem legalitas secara menyeluruh untuk mencegah kayu ilegal masuk rantai pasokan dan produksi. Grup APRIL juga berkolaborasi dengan World Wildlife Fund (WWF) untuk mengatasi pembalakan liar di Tesso Nilo.

Pada tahun 2003, sudah satu dekade APRIL menerbitkan laporan berkelanjutan perusahaan yang pertama berisikan pengembangan masyarakat beserta komitmennya unuk operasional kehutanan yang berkelanjutan.

Pada tahun 2005, Grup APRIL memperkenalkan sistem penilaian atas Nilai Konservasi Tinggi secara sukarela di daerah konsesinya untuk perencanaan penggunaan lahan. Kebijakan ini memberikan solusi praktis dan bertanggungjawab terhadap tantangan dan degradasi.

Hingga kurun 2014 APRIL meluncurkan kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan pada bulan Januari. Yang mana menggarisbawahi komitmen APRIL Grup untuk menyeimbangan kebutuhan dalam menyelamatkan lingkungan dan mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.

Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0 di tahun 2015 sebagai kerangka kebijakan yang memandu pelaksaan praktik-praktik pengelolaan hutan berkelanjutan. Kebijakan ini memuat komitmen APRIL untuk tidak melakukan perusakan hutan, dan tidak melakukan pengembangan baru pada lahan gambut serta mengembangkan kawasan tidak berhutan melalui Asesmen Nilai Konsevasi tinggi (HCV/High Coversation Value), dan stok karbon tinggi, dan menghentikan seluruh pengambilan kayu hutan alam (MHW/mixed hardwood) per 31 Desember 2015.

Selain itu pada bulan November 2020 lalu, APRIL Grup juga meluncurkan komitmen APRIL 2030. Tujuannya agar dapat memberikan dampak positif kepada alam, iklim, dan masyrakat dan membuat perusahaan bertumbuh menjadi perusahaan yang selalu memperhatikan aspek Sustainability Dashboard dalam jangka waktu satu dekade kedepan.

Komitmen APRIL di tahun 2030 mewujudkan nol emisi karbon bersij dari pemanfat lahan, berbagai capaian hasil yang terukur nyata dalam bidang lingkungan, dan nol kemiskinan ekstrim pada masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, sembari melakukan upaya transformasi perusahaan demi mencapai pertumbuhan  berkelanjutan.

APRIL 2030 disusun berdasarkan SFMP 2.0 yang diawasi oleh Stakeholder Advisory Committee dan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaannya selama lima tahun terakhir. APRIL akan terus memegang komitmen ini.

Kalau misal dijabarkan program APRIL satu persatu rasanya tidak akan puas. Untuk lebih lengkapnya kalian bisa kunjuungi situs www.aprilasia.com.

 

lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar