[recent]

Recent Post

3/recentposts

Mengenal Siapa itu WS Rendra?

Posting Komentar

Sebagai warga tanah air sudah selayaknya mencintai dan melestarikan seni karya senimana tanah air kita tercinta. WS Rendra salah satunya, aku sering sekilas mendengar, membaca nama WS Rendra tapi tak sekalipun rasa penasaranku itu muncul akan sosok tersebut. Bukan terkesan sombong, memang diri ini pada dasarnya haus infomarsi karya anak bangsa sendiri.

Berhubung kali ini ikutan pendafaran ODOP terus masuk grup kecil bernama WS Rendra, mau tak mau akui harus mempelajari siapa sosok itu.

Lahir 7 November 1935 di Solo, Jawa Tengah.Willibrodus Surendra Broto itu nama aslinya. Rendra terkenal sosok seniman dan sastrawan besar berjuluk si burung merah, ia dibesarkan keluarga katolik dalam lingkungan budaya Jawa. Tumbuh besar di lingkungan seni dan budaya, Rendra menjelama sebagai sosok seniman ulung yang telah menghasilkan seabrek karya sastra, puisi, naskah drama, cerpen dan lainnya.

Selama perjalanannya Rendra tak hanya mendapatkan puja-puji saja, ia juga pernah dicaci dan dimaki, namun tidak menyurutkan gairah terus berkaya.

Karya yang dilahirkan Ballada Orang-orang Tercinta (1957) yang merupakan kumpulan balada yang ditulis pada usia 20 tahun dan Rendra:4 kumpulan sajak (1961). Wagelash umur 20 tahun udah menghasilkan karya, aku diumur segitu masih jajan pop ice.

Beberapa karya diantaranya: Sajak Kesaksian Akhir Abad, Sajak sebatang Lisoag, Kecoa Pembangunan, Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia , Maskumambang, Angin Tjerita, Asap Api di Mata.

Penasaran bagaimana sajak WS Rendra? Yuk simak berikut ini

Orang-orang Miskin

Orang-orang miskin di jalanan

Yang tinggal di dalam sekolahan

Yang kalah dalam pergulatan

Yang dieldak oleh impian

Janganlah mereka ditinggalkan

 

Angin membawa bau baju mereka

Rambut mereka melekat di bulan purnama

Wanita-wanita bunting  berbaris di cakrawala

Mengandung buah cakrawala

 

Orang-orang miskin, orang-orang berdosa

Bayi gelap dalam batin, rumput dan lumut jalan raya

Tak biasa kau abaikan

 

Bila kamu remehkan mereka

Di jalan kamu akan diberi bayangan

Tidurmu akan penuh igauan

Dan bahasa anak-anakmu suka kamu terka

 

Jangan kamu bilang negara ini kaya

Karena orang-orang berkembang di kota dan di desa

Jangan kau bulang diriku kaya

Bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya

Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu

Dan perlu diusulkan agar bertemu presiden tak perlu berdasi seperti koloni Belanda

Dan tentara di jalanan jangan bebas memukul mahasiswa

 

Orang-orang miskin di jalan

Masuk ke dalam tidur malammu

Perempuan-perempuan bunga raya

Menyuapi putra-putramu

Tangan-tangan kotor dari jalanan

Meraba-raba kaca jendelamau

Mereka tak bisa kamu biarkan

Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol

Mereka akan menjadi pertanyaan yang mencegatt ideologimu

Gigi mereka yang kuning akan meringis di muka agamamu

Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap  akan hinggap di gorden presidenan dan buku progamma gedung kesenian.


Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah, bagai udara panas yang selalu ada, bagai gerimis yang selalu membayang.

Orang-orang miskin menganggkat pisau-pisau tertuju ke dada kita, atau ke dada mereka sendiri.

O, kenangkanlah: orang-orang miskin juga berasal dari kemah Ibrahim

 

Yogya, 4 Februari 1978

Potret Pembangunaan dalam puisi

 

Rendra hadir sebagai getar-getir batik di sajak-sajak yang ia tulis dan dibaca oleh para pecinta, pengagum, keluarga, sahabat, dan siapapun yang sempat membacanya. Ia tegas dan tidak ada kompromi bagi ketidakadilan, karena di masa hidupnya ia begitu lantang  memprotes sistem pemerintah.

Ia menggeluti dunia sandiwara, juga menempuh pendidikan di new York, Amerika. Rendra menjadi orang pertama yang mendapat kesempatan menempuh pendidikan drama di Amerika Academy of Dramatic Art, mempelajari gerak indah dan latihan improvisasi di Erdman’s Scholl of Medan setelah tiba di Asia , Rendra mengajar drama di fakultas sastra barat Gama Jogja, kemudian mendirikan bengkel teater yang mewadahi seniman-seniman lainnya.

Kontroversi

Banyak desas-desus mengenai sosok WS Rendra yang aktif tampil menyuarakan kondisi rakyat melalui sajak yang ia tulis. Nah ternyata Rendra pernah ditangkap bersama Azwar AN dan Maradjari Hutasuhut oleh petugas komandio Garnisan Ibu Kota selama satu malam menginap di tahanan. Penangkapan itu dilandasi karena disinyalir acara itu ditunggangi pihak ketiga, Rendra dianggap menghasut orang-orang dengan pembacaan puisinya di Taman Ismail Marzuki.

 

 

lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar