Bisa dibilang ini adalah pencapaian terbaikku di penghujung tahun 2025. Di awal tahun 2025 sengaja tidak membuat whistlist muluk-muluk takut nggak sesuai ekspektasi. Aku sadar diri kemampuan menulisku tidak sebaik teman-teman bloger lainnya, kalau ikut challenge nggak pernah masuk nominasi. Sedih sih, tapi itu jadi tamparan keras untuk lebih kencang belajar lagi. Karena itulah sering minder share tulisan ke status whatsapp, takut dihujat, dikritik negatif dsb.
Di dunia nyata hanya beberapa dari mereka yang mengetahui kalo aku punya blog pribadi. Tiba-tiba kepala sekolah menawari aku buat ikutan challenge menulis yang diselenggarakan PC Pergunu Sidoarjo. Timeline nya cukup panjang dari Januari 2025 sampai November 2025. Cara mainnya kita harus buat artikel yang nantinya di publish di website Pergunu Sidoarjo. Pesertanya adalah semua guru yang berada dibawah naungan Nahdhatul Ulama. Yakin sanggup? Bismillah menguatkan tekad, anggap saja aku bertemu circle baru.
Di bulan pertama, kedua, ketiga admin challenge di grup masih aktif membagikan nama siapa saja yang sudah mengumpulkan tulisan. Nah dari situ kelihatan dong nama-nama guru dalam satu bulan ada yang setor 10-20 tulisan. Kira-kira apa saja yang ditulis? Masyaallah. Diriku bisa setor dua tulisan ke admin saja sudah alhamdulillah.
Dibulan keempat dan seterusnya sudah tidak ada lagi tuh update siapa saja yang sudah setor tulisan. Semakin nggak kelihatan dong pesaingnya siapa saja hehe. tetap bertekad tetap setor minimal satu tulisan dalam sebulan.
Setor tulisan apa sih? Aku tidak membuat layout khusus untuk setor tulisan di Pergunu, cukup membuat artikel tentang kegiatan sekolah.
Terjadwal pengumuman guru-guru yang masuk nominasi tanggal 16 November 2025. Namun ternyata terjadi kemunduran pengumuman dan perubahan challenge. Yang sebelumnya sesuai jadwal ada apresiasi dari kategori Kepala TK/RA, Kepala SD/MI, Kepala Sekolah SMP/MTS, SMK, MA, Guru TK/RA, Guru SD/MI, Guru SMP, MTS, SMA/SMK, MA, disederhanakan menjadi dua kategori 1) Guru tingkat SD/MI dan Guru tingkat SMP, MTS, SMA/SMK, MA.
.jpg)
Hati kecilku mengatakan apa ditengah perjalanan challenge beberapa guru menggugurkan diri karena terlalu panjang jangkanya?. Ah masa bodoh diriku bisa sampai tahap menuju nominasi sudah alhamdulillah. Bayanganku kalau masuk nominasi tidak ada tugas menulis lagi, ah ternyata salah justru menambah tugas.
Namaku bersama sebelas teman-teman lainnya sudah ditetapkan sebagai nominator, untuk memperebutkan juara kami harus mengerjakan tugas tulisan dengan tema yang sudah ditentukan panitia. Bukan maksud buat cari alasan malas mengerjakan, aku hanya mengumpulkan dua tulisan saja. Dalam keseharian sekolah lagi banyak kegiatan, ujian sekolah, rapotan ditambah suami kurang sehat. Eh tapi para nominator lain tuntas mengumpulkan lima tugas yang sudah ditargetkan masyaallah.
Sudah tidak berharap lagi dong bakalan dapat apresiasi, Cuma mengumpulkan dua tulisan saja pasti juara diambil tiga orang jelasnya. Qodarullah 12 peserta yang masuk nominasi diundang di acara puncak apreasiasi Selasa 16 Desember 2025di Ballrom PCNU Sidoarjo. Alfi Manzilatur Rokhmah, S.Pd masuk terbaik 5 dari 6 peserta jenjang TK, SD/MI.
Boleh dong sekadar hiatus. Walaupun saat di lokasi aku seperti orang asing tidak mengenal satupun guru yang familiar. Emang dasarnya intovert, mana sengaja tidak pakai seragam Pergunu. Biar kelihahatan saja kalo yang datang ini masuk nomintaor eak. Guru sebelah tempatku duduk mengucapkan selamat ya mbak! Maturnuwun Bu.
Gpp datang ke acara peng-anugerahan sendirian yang penting jadi spotlight yah meski beberapa menit saja. Seragam pink ini akhirnya merasakan namanya dipanggil menggema seluruh isi ballrom dan diberikan sertifikat penghargaan disaksikan semua tamu undangan. Yah meski penyebutan salah penyebutan nama asal sekolah.
Masuk terbaik ke-5 dari enam nominasi dan berhasil berjuang selama satu tahun buat konsisten menulis adalah hadiah terbaik diujung 2025. Terimakasih diriku sudah berjuang melawan kemageran menulis, sengaja tidak mem-publish ke teman-teman kalau ikutan challege guru menulis karena khawatir dapat sentimen negatif. Alhamdulillah penghargaan ini bisa dibanggakan, dengan yakin aku berani share ke media sosial. Siapa tahu dari sedikit pengalamanku bisa membangkitkan orang lain.
.jpg)
.jpg)





Posting Komentar
Posting Komentar