[recent]

Recent Post

3/recentposts

Review Buku Si Putih [unedited version] seri ke 10 - Tere Liye

15 komentar

 


Penulis: Tere Liye

Tebal Halaman: 747 halaman

Alhamdulillah kelar baca Si Putih seri ke 10 ini. Ritual sebelum membaca buku seri pemiliki Tere Liye ini, harus memiliki ekspetasi liar tersendiri. Ah tapi lupakan, jika kalian berharap menemukan ada petualangan Ali, Raib dan Seli jelas tidak akan ada. Jadi mulai mengerti, dari judulnya saja Si Putih pastinya menjelaskan asal usul Si Putih, kucing kesayangan peliharaan Raib di rumah angkatnya di bumi. 

Misal kalian terlewat baca seri ke 10 seperti diriku ini, jelas tidak masalah. Tapi yang jelas dalam novel Si Putih kalian masih diajak petualangan walau tidak bersama tiga remaja didikan Mis keriting hehe.

REVIEW

“Si Putih bukanlah sembarang hewan. Si Putih adalah hewan kuno dari dunia paralel yang lahir di peradaban panjang Klan Polaris yang selalu dihantam pandemi”.

Nah sudah ada bocoran tempat yang diceritakan adalah Klan Polaris. Asal muasal kucing putih itu. Klan Polaris adalah Klan dengan puluhan milyar makhluk hidup. ribuan tahun berlalu, sejarah mencatat, ada banyak peduduknya yang bisa berbicara dengan hewan, saling memahami. Itu kemampuan yang unik sekali.

Karena penduduk Klan Polaris melupakannya sejak lama. Mereka lebih terpesona dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peradaban mereka melesat, canggih, hebat, modern, spektakuler istilahnya. Mereka melupakan kemampuan unik bangsa Klan Polaris asli. Bicara dengan hewan. Kode gentik itu masih ada dan diturunkan dalam siklus tertentu. Salah satu anak yang beruntung adalah N-ou, bocah berusian enam tahun yang dipisahkan dari kedua orangtuanya karena tidak lolos seleksi pemeriksaan di gerbang menuju klan Polaris bagian kedua. N-ou terdeteksi kedapatan virus dalam tubuhnya, sehingga ia dikembalikan ke tempat semula ia tinggal, di kota E-um.

Kota tempat ia tinggal sudah hancur, berantakan, tidak karuan, akibat pandemi. Orang-orang yang merengek ingin diselamatkan menggunakan benda terbang, tapi ditolak karena tubuh mereka sudah terinfeksi virus justru membuat kekacuan.

N-ou di letakkan dalam sebuah gedung yang sudah berantakan. Dari sinilah awal bertemu Si Putih, kucing ini yang menolong dirinya dari memberikan selimut agar tidak kedinginan, memberi makan, mencarikan air sehingga N-ou bisa kembali pulih dari virus yang menyerang tubuhnya.

N-ou bertekad untuk mencari orang tuanya dengan mencari cara agar mampu menembus dinding kuat itu, bersama Si Putih ia mencari cara bagaimana menembus dinding itu, hasilnya nihil selama lima tahun.

Akhirnya ia menghentikan keinginanya, dan memulai petualangan mempelajari Klan Polaris bersama Si Putih dengan mengendarai kapsul canggih yang terparkir rapi tidak ada pemiliknya. Petualangan dimulai melewati hutan, selama ini dia mengira tidak akan ada penduduk ternyata ia menemukan gubuk tua. N-ou sudah menyadari akan ada bahaya menyerang gubuk tua itu, dengan segera menyelamatkan sosok orang tua di dalam gubuk tua. Ternyata orang tua itu sangat cerewet, sulit sekalai dievakuasi.

Dari kejadian itulah rombongan petualangan mereka bermbah satu. B-rham namanya alias Pak Tua. petualangan mereka semakin seru, menegangkan bahkan menyeramkan. Puncaknya adalah rombongan mereka tidak sengaja bertarung dengan pengendali hewan dan berhasil mengalahkannya.

Ada yang unik, tempat mereka bepetualang adalah kota-kota tanpa teknologi alias masih primitif salah satunya dengan kekuasaan mereka diatur oleh pengendali hewan.

Diceritakan sosok N-ou ini adalah anak yang tumbuh menjadi remaja cerdas, peduli dengan siapapun sampai ia rela bertarung melawan Raja penguasa Gunung Timur demi nyawa teman yang pernah ia kenal di kota E-um.

“Lucu sekali. Kamu bilang kami kejam setelah kalian berkali-kali membakar, menebangi, menghancurkan hutan. Aku menyaksikannya, ribuan tahun, kalianlah manusia yang kejam". ‘ketua tumbuhan rambat itu mendesis galak.

Apakah ia berhasil? Berkat kebaikan dan ketulusannya, N-ou dan Si Putih berhasil mengalahkan Raja Gunung Timur yang bertindak sewenang-wenangnya. Kekuasaan pun diambil alih oleh pengendali hewan yang peduli dengan rakyat.

Apakah N-ou masih memiliki harapan agar bisa menembus dinding itu? Ya dia sudah menemukan caranya. Apakah ia berhasil masuk ke lorong Klan Polaris kedua itu? selengkapnya ada di buku Si Putih. Cepetan kalian harus baca.

Ingat buku ini belum tamat. Masih ada kelanjutannya wkwk

RINGKASAN  SINGKAT

Buku ini membahas pandemi yang sama terjadi di Bumi. Ada percakapan membahas apakah pandemi itu sebuah konpirasi kota modern. Memang luar biasa Tere Liye punya jalan ninja untuk menyentil.

Selalu ada perbandingan bahwa kota yang canggih, modern, spektakuler hanya melahirkan malapetaka selanjutnya. Ia lebih menyukai tempat yang masih alami, tradisional yang menjunjung tinggi adat kebiasaan mereka.

Kita bisa mengambil pelajaran bahwa untuk menjadi hebat tidak mudah. Harus berani berjuang terima resiko, teguh pendirian jika itu sebuah kebenaran. 


 

 

lylamanzila
Assalamua'alaikum Halo saya Alfimanzila Orang asli Sidoarjo Email: lylamanzila97@gmail.com

Related Posts

15 komentar

  1. Eh mbak udah baca siputih aja, aku belum baca pun. Padahal mah pecinta karya Tere Liye garis keras semasa kuliah, bener2 keren alur dan cara penulisannya susah ditebak dan berujung seperti realita. Otw beli siputih ahhh

    BalasHapus
  2. Aku belum baca seri Tere Liye yang ini. Tapi seperti biasanya, selalu menarik ya goresan karya Tere Liye.. ada aja keunikannya. Jadi pengen baca juga nih.

    BalasHapus
  3. Wah harus coba baca nih buku seris terbarunya. Saya suka sekali karyanya tere liye. Terima kasih untuk reviewnya

    BalasHapus
  4. menemukan novel ini di shopee jiwa ingin belanja meronta2, tp emang enggak ngikutin lagi kesemua novel tere liye, alasan utama ya keuangan 🤣 cuma sudah baca reviewnya gini ya alhamdulillah terbantu kebayang gimana ceritanya wkwkwk

    BalasHapus
  5. Teguh pendirian dalam kebenaran itu nah yg susah ya kak. Pernah ngalami di posisi kayak gini. meski harus nahan emosi, sakit hati, dll deh :D

    BalasHapus
  6. Wah para fans bukunya Tere Liye nih, saya baru baca Pulang aja trus waktunya keambil baca jurnal2 yg seabrek huhuu... unik ya definisi si putih, udah ada masa pandeminya pula, selamat ya Mbak udah kelar bacanya

    BalasHapus
  7. Kelihatannya banyak yang harus diingat, kayaknya pembacanya harus membentuk mind map ya kalau baca buku Tere Liye yang ini. Tentang sains fiction yang sekilas terlihat rumit.

    BalasHapus
  8. Asyik banget alurnya. Selalu ada nilai yang tersemat dari karya Tere Liye. Sangat baik untuk introspeksi agar lebih mencintai lingkungan

    BalasHapus
  9. Salut banget akutu liat Tere Liye dan pembacanya. Gokil... 700an halaman itu beneran bisa menghipnotis para pembaca. Coba aja ada buku setebal itu, kalo gak menarik pasti gak akan deh dibaca sampe abis.
    Keren Tere Liye. Cuma menceritakan asal usul si putih bisa sampe satu novel tebal.

    BalasHapus
  10. Oh makanya pas waktu Raib menghilang, cuma Si Putih aja yang bisa menyadari keberadaan Raib. Dulu aku bacanya di Tumblrnya Pak Darwis sih, sebelum dibukukan menjadi Bumi.

    BalasHapus
  11. Pernah baca si Putih ini dulu walau hanya sinopsis ternyata menarik juga ceritanya ya..jadi pengen baca cerita versi lengkapnya

    BalasHapus
  12. Alur ceritanya menarik ini, lupa kapan terakhir kali baca fiksi fantasi di novel. Anyway Tere Liye produktif banget ya, bukunya banyak sekali berseri-seri gitu. Takjub

    BalasHapus
  13. belum baca buku yang tere liye ini kak, wagelaseh 747 halaman. dulu mungkin pas rajin baca buku 3 hari saya bisa selesai, sekarang itu bisa berapa bulan ehhehe tapi jadi penasaran sih sama isinya

    BalasHapus
  14. Goresan karya Tere Liye emang unik ya. Aku kalo baca buku karangan beliau harus bolak-balik juga agar alurnya bisa faham. Good job mba

    BalasHapus
  15. Waduuuu, tebal sekali yaaa, 747 halaman. Saya jadi membanggakan jadi bagian dari Klan Polaris. Senang sekali misalnya bisa nguping pembicaraan burung-burung yang bertengger di pohon depan rumah, atau dengerin kucing ngomongin apa sih kalo lagi berantem? Hehehe. Sudah lah pintar, berilmu pengetahuan, paham teknologi, bisa bicara dengan hewan pula. Sempurna.

    BalasHapus

Posting Komentar